Banyak pebisnis, terutama yang baru memulai, hanya fokus pada biaya pengiriman di situs ekspedisi. Padahal, biaya logistik sebenarnya bisa mencakup seluruh proses, mulai dari barang keluar gudang hingga sampai di tangan pelanggan.
Daftar Isi
Pebisnis perlu menghitung biaya ini dengan akurat agar bisa menentukan harga jual yang tepat, mengelola anggaran, dan meningkatkan keuntungan. Artikel ini akan menjelaskan cara menghitung biaya logistik yang tepat, mulai dari komponen, rumus, dan simulasi perhitungannya.
Komponen Utama dalam Biaya Logistik
Untuk mendapatkan angka yang akurat, Anda perlu membedah total biaya logistik menjadi beberapa komponen utama, yakni:
1. Biaya Transportasi (Freight Cost)
Komponen ini adalah biaya yang dibayarkan kepada perusahaan ekspedisi untuk memindahkan barang dari lokasi Anda ke tujuan. Biaya ini biasanya dihitung berdasarkan berat dan jarak.
Contohnya, tarif kargo darat dari gudang Anda di Depok ke seorang pelanggan di Semarang adalah Rp6.000 per kg.
2. Biaya Penyimpanan dan Gudang (Warehousing Costs)
Biaya ini adalah semua pengeluaran terkait penyimpanan barang sebelum dikirim. Untuk menghitungnya per pengiriman, Anda perlu mengalokasikan total biaya gudang bulanan ke setiap paket yang keluar.
Contohnya biaya sewa gudang, gaji staf gudang, tagihan listrik, dan PBB. Jika total biaya gudang Rp10 juta per bulan dan Anda melakukan 200 pengiriman, maka setiap paket menanggung biaya gudang sebesar Rp50.000.
3. Biaya Pengemasan (Packaging Costs)
Setiap material yang digunakan untuk membungkus produk hingga siap kirim adalah biaya. Jangan anggap remeh biaya kecil ini, karena jika diakumulasi dalam jumlah besar, angkanya bisa signifikan.
Biaya pengemasan mencakup harga per unit untuk kardus, bubble wrap, lakban, stiker fragile, dan biaya packing kayu untuk barang pecah belah.
4. Biaya Penanganan (Handling Costs)
Yakni biaya tenaga kerja yang terlibat dalam proses persiapan pesanan, mulai dari pengambilan barang di rak, proses pengecekan kualitas, pengemasan, hingga memuatnya ke truk kurir.
Misal, jika staf membutuhkan waktu 30 menit untuk menyiapkan satu paket besar dan upahnya Rp25.000 per jam, maka biaya penanganannya adalah Rp12.500.
5. Biaya Tambahan dan Administratif
Kategori untuk semua biaya lain yang mungkin timbul, seperti biaya administrasi, asuransi pengiriman, atau biaya tak terduga lainnya.
Contoh, biaya premi asuransi untuk barang elektronik, biaya penjemputan barang (pick-up fee), atau biaya platform jika menggunakan sistem manajemen gudang.
Rumus dan Cara Menghitung Biaya Logistik!
Setelah memahami komponennya, kita bisa menggabungkannya ke dalam sebuah rumus sederhana dan melakukan simulasi.
Rumus Sederhana:
Total Biaya Logistik per Kiriman = Biaya Transportasi + Biaya Kemasan + Biaya Penanganan + Biaya Alokasi Gudang + Biaya Tambahan
Simulasi Kasus: Pengiriman 150 Botol Madu oleh “Madu Asli Depok”
Mari kita simulasikan. Anda adalah pemilik bisnis Madu Asli Depok dan akan mengirimkan pesanan 1 karton besar berisi 150 botol madu dengan total berat 50 kg ke sebuah toko di Surabaya.
Langkah 1: Hitung Biaya Tetap per Pengiriman (Alokasi Gudang)
Total Biaya Gudang & Staf per bulan: Rp8.000.000
Rata-rata Jumlah Pengiriman per bulan: 100 kali
Biaya Alokasi Gudang per Pengiriman: Rp 8.000.000 / 100 = Rp80.000
Langkah 2: Hitung Biaya Variabel untuk Pengiriman Ini
Biaya Transportasi: Kargo Depok-Surabaya untuk 50 kg @ Rp 5.000/kg = Rp 250.000
Biaya Kemasan: 1 Kardus double wall (Rp 15.000) + Bubble wrap (Rp 20.000) + Lakban & Stiker (Rp 5.000) = Rp 40.000
Biaya Penanganan: Waktu staf untuk mengemas 150 botol = 1 jam @ Rp 30.000/jam = Rp 30.000
Biaya Tambahan: Asuransi pengiriman untuk barang pecah belah = Rp 20.000
Langkah 3: Kalkulasi Total Biaya Logistik
Total Biaya = 80.000 + 250.000 + 40.000 + 30.000 + 20.000
Total Biaya Logistik Sebenarnya = Rp 420.000
Jadi, total biaya logistik yang sesungguhnya untuk mengirim pesanan tersebut bukan cuma Rp250.000 (ongkir), melainkan Rp420.000. Angka inilah yang harus menjadi dasar Anda menentukan harga jual atau menghitung profit.
Tips Mengoptimalkan Biaya Logistik!
1. Konsolidasi Pengiriman untuk Tarif Lebih Murah
Agar mendapatkan tarif pengiriman yang lebih murah, Anda bisa menggabungkan beberapa paket kecil menjadi satu pengiriman besar jika tujuannya sama.
Misalnya, mengirim satu kargo seberat 100 kg sekaligus akan jauh lebih hemat biaya per kilogramnya daripada mengirim lima paket terpisah masing-masing 20 kg.
Nah, untuk menerapkan strategi ini, buatlah jadwal pengiriman rutin ke area-area tertentu. Pastikan kuantitas pesanan minimum sudah terpenuhi untuk mendorong pelanggan menunggu jadwal pengiriman gabungan tersebut.
2. Audit dan Optimalkan Biaya Kemasan
Demi menghemat biaya, gunakan kemasan berukuran pas dengan barang agar tidak terkena biaya berat volumetrik yang mahal.
Apabila sering mengirim barang ke pelanggan bisnis, pertimbangkan untuk menggunakan kemasan yang bisa dipakai ulang. Cara ini bisa mengurangi pengeluaran untuk membeli kardus atau bubble wrap terus-menerus.
3. Pilih Jasa Ekspedisi yang Menawarkan Harga Kompetitif dan Transparan
Jalin hubungan baik dengan partner logistik yang menawarkan harga terbaik, dengan transparasi mengenai semua komponen biayanya. Partner logistik yang tepat bahkan juga bisa menjadi konsultan untuk membantu menemukan cara-cara baru mencapai efisiensi dalam setiap pengiriman.
Salah satunya seperti Mitralogistics, jasa ekspedisi tepercaya dengan pengalaman 10++ tahun mengirimkan berbagai barang kebutuhan bisnis ke seluruh Indonesia!
Mitralogistics siap membantu mengoptimalkan biaya logistik dan memastikan setiap pengiriman berjalan lancar dan aman, mulai dari barang kecil hingga kargo besar.
Layanan pengiriman Mitralogistics juga sangat lengkap, mencakup konsultasi gratis, survei barang, tarif transparan, armada lengkap, layanan door-to-door, sistem tracking, hingga asuransi pengiriman.
Yuk, hubungi CS Mitralogistics sekarang untuk konsultasi pengiriman logistik ke seluruh Indonesia dan dapatkan penawaran harga terbaik!
