Peran Penting AI untuk Efisiensi Logistik Bisnis

Peran Penting AI untuk Efisiensi Logistik Bisnis

0
(0)

Banyak perusahaan di Indonesia mulai melirik AI untuk membuat operasional gudang dan pengiriman efisien. Penerapan teknologi ini dianggap sebagai solusi untuk menghadapi tantangan rantai pasok yang semakin rumit.

Namun sebenarnya, apa keuntungan yang bisa didapat? Mari simak pembahasan lengkapnya!

Dinamika Perkembangan Logistik Bisnis di Indonesia selama Ini

Logistik di Indonesia mengalami transformasi besar dalam 10 tahun terakhir. Dulu, proses pengiriman barang masih sangat manual dan bergantung pada kertas. 

Pedagang mencatat pesanan di buku, kurir mengandalkan ingatan jalan, dan sistem pelacakan paket hampir tidak ada. Pelanggan hanya bisa menunggu tanpa tahu kapan barang sampai.

Titik balik terjadi ketika e-commerce mulai booming sekitar tahun 2015. Toko online seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada memaksa industri logistik berbenah. 

Masyarakat menuntut pengiriman cepat, biaya murah, dan transparansi penuh. Perusahaan ekspedisi yang tidak bisa menyesuaikan diri langsung tertinggal.

Memasuki era digital, teknologi GPS mulai diterapkan untuk melacak armada. Sistem barcode membantu pencatatan di gudang. 

Aplikasi mobile memudahkan komunikasi antara kurir dengan pusat distribusi. Fase ini merupakan transisi dari manual ke semi-otomatis yang membuat efisiensi naik signifikan.

Namun, pertumbuhan e-commerce yang sangat cepat membawa tantangan baru. Volume paket melonjak drastis, terutama saat event belanja online seperti 11.11 atau 12.12. 

Gudang kewalahan, kurir bekerja lembur, dan tetap saja banyak pesanan terlambat. Di sinilah keterbatasan sistem konvensional terlihat jelas.

Kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan juga menambah tantangan. Mengirim barang dari Jakarta ke Papua membutuhkan koordinasi multi-moda, berupa truk, kapal, pesawat, hingga ojek. 

Tanpa sistem terintegrasi, biaya logistik Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara, mencapai 24% dari PDB.

Pandemi COVID-19 di tahun 2020 mempercepat adopsi teknologi. Bisnis yang tadinya ragu berinvestasi di sistem digital terpaksa berubah. Permintaan pengiriman barang meledak, sementara tenaga kerja terbatas karena protokol kesehatan. 

Perusahaan yang sudah menggunakan otomasi dan AI mampu bertahan, bahkan berkembang. Yang masih manual justru kesulitan memenuhi permintaan.

Saat ini, Indonesia sedang berada di fase adopsi AI untuk logistik. Beberapa perusahaan besar sudah mulai, tetapi  mayoritas UMKM masih menggunakan cara lama. 

Gap ini menciptakan peluang sekaligus tantangan. Siapa yang lebih cepat beradaptasi, dialah yang akan menguasai pasar.

Bagaimana AI Memengaruhi Efisiensi Logistik Bisnis?

ai untuk logistik (2)

AI bekerja dengan cara yang berbeda dari sistem otomasi biasa. Jika sistem otomasi hanya mengikuti perintah, AI bisa belajar dari data dan membuat keputusan sendiri. Dampaknya pada logistik bisa dirasakan langsung.

1. Prediksi Permintaan 

Sistem bisa menganalisis data penjualan bertahun-tahun, tren musiman, bahkan cuaca dan hari libur untuk memprediksi produk mana yang akan laris. 

Misalnya, menjelang Lebaran, AI bisa memberi tahu bahwa permintaan mukena dan sajadah akan naik di minggu terakhir Ramadan. Gudang bisa menyiapkan stok lebih awal, menghindari kehabisan barang atau penumpukan barang yang tidak laku.

2. Mengoptimalkan Rute Pengiriman

Algoritma AI bisa menghitung ribuan kemungkinan rute dalam hitungan detik, mempertimbangkan jarak, kemacetan, cuaca, dan prioritas pengiriman. 

Kurir tidak perlu lagi menebak-nebak jalan tercepat. Sistem memberi instruksi real-time yang terus disesuaikan dengan kondisi lalu lintas terkini.

3. Manajemen Gudang Lebih Efisien

Robot yang dilengkapi AI bisa mengambil dan menyortir barang tanpa lelah 24 jam. Sistem menentukan tata letak gudang yang optimal, yaitu barang yang sering dipesan ditempatkan dekat pintu keluar, barang berat di rak bawah untuk keamanan. 

Bahkan AI bisa memprediksi kapan mesin akan rusak sebelum kerusakan terjadi supaya perawatan bisa dijadwalkan tanpa mengganggu operasional.

4. Chatbot untuk Customer Service

Pelanggan bisa menanyakan status paket kapan saja tanpa perlu menunggu operator manusia. Chatbot bisa menjawab pertanyaan standar, menangani komplain sederhana, dan memberikan solusi otomatis seperti reschedule pengiriman.

Apa Pentingnya Memanfaatkan AI untuk Logistik Bisnis?

Manfaat utama dari penerapan AI adalah peningkatan efisiensi di berbagai lini. Perbedaan antara proses logistik sebelum dan sesudah menggunakan AI bisa dilihat dengan jelas dalam tabel perbandingan berikut.

AspekSebelum Menggunakan AI (Tradisional)Sesudah Menggunakan AI (Modern)
Kecepatan PengirimanBergantung pada perkiraan manual, sering terlambat.Lebih cepat karena rute pengiriman dioptimalkan secara otomatis.
Manajemen StokRentan salah hitung, bisa terjadi kekurangan atau kelebihan barang.Stok barang lebih akurat dan terkelola otomatis sesuai prediksi permintaan.
Biaya OperasionalCenderung tinggi karena pemborosan bahan bakar dan jam kerja.Lebih hemat karena rute efisien dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik.
Kepuasan PelangganRendah, karena ketidakpastian dan keterlambatan.Tinggi, karena estimasi waktu tiba akurat dan pengiriman cepat.
Pengambilan KeputusanBerdasarkan intuisi dan data terbatas.Berdasarkan analisis data yang komprehensif dan akurat.

Tips Memanfaatkan AI untuk Rantai Logistik yang Lebih Mudah dan Mulus

ai untuk logistik (3)

1. Mulai dari Masalah yang Paling Mendesak

Jangan langsung menerapkan AI di semua aspek. Identifikasi dulu masalah terbesar, misal kesalahan pengiriman yang sering terjadi, stok sering habis, atau komplain pelanggan membludak.

Selesaikan satu masalah dulu dengan solusi AI yang spesifik. Setelah berhasil dan tim terbiasa, baru ekspansi ke area lain.

2. Pastikan Data Rapi

AI belajar dari data. Jika datanya amburadul, hasilnya juga buruk. Oleh karena itu, sebelum implementasi AI, rapikan dulu sistem pencatatan bisnis Anda. 

Pastikan setiap transaksi tercatat dengan benar, format data konsisten, dan tidak banyak data yang hilang.

3. Mulai dengan Skala Kecil, Lalu Ekspansi Bertahap 

Jangan langsung implementasi di semua cabang atau gudang. Pilih satu lokasi  dulu dan evaluasi hasilnya selama 2-3 bulan. 

Apa yang berhasil, apa yang perlu diperbaiki, dan apa yang tidak cocok dengan situasi bisnis Anda. Setelah yakin, baru terapkan ke lokasi lain dengan perbaikan yang sudah dilakukan.

4. Libatkan Tim Sejak Awal

Resistensi karyawan adalah salah satu alasan utama kegagalan implementasi teknologi baru. Banyak karyawan takut pekerjaan mereka akan digantikan AI. 

Maka dari itu, sebelum implementasi, komunikasikan dengan jelas bahwa AI adalah alat bantu, bukan pengganti. 

Libatkan mereka dalam proses implementasi, dengar kekhawatiran mereka, dan tunjukkan bagaimana AI justru membuat pekerjaan mereka lebih mudah.

5. Pertimbangkan Keamanan Data

AI mengelola banyak data sensitif, mencakup informasi pelanggan, rute pengiriman, dan margin keuntungan. 

Pastikan sistem yang Anda gunakan memiliki enkripsi yang kuat dan patuh dengan regulasi, seperti UU Perlindungan Data Pribadi. Jangan sampai data bocor dan merusak reputasi bisnis.

 

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote 0

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

Made with in Indonesia

Mitralogistics is registered Trademark of PT Naira Mitralogistik Indonesia

Copyright 2024 Mitralogistics