Overweight Container: Apa Itu & Cara Menghindarinya!

Overweight Container: Apa Itu & Cara Menghindarinya!

0
(0)

Pernah dengar istilah overweight container saat kirim barang lewat jalur laut? Banyak pelaku bisnis menganggap sepele, padahal satu kesalahan kecil dalam menghitung berat bisa berujung biaya tambahan besar, bahkan penundaan pengiriman.

Masalah ini sering terjadi ketika barang yang dimuat ternyata melebihi batas maksimum kontainer. Hasilnya? Ongkos membengkak, jadwal pengiriman berantakan, dan reputasi di mata klien ikut kena imbas.

Nah, biar nggak kejadian, yuk pahami dulu apa itu overweight container, dampaknya buat bisnis, dan gimana cara mencegahnya dari awal.

Apa Itu Overweight Container?

Secara sederhana, overweight container adalah kondisi ketika total berat muatan (termasuk isi dan kontainernya) melebihi batas maksimum yang ditentukan oleh pelabuhan atau operator kapal.

Setiap jenis kontainer punya batas berat berbeda. Misalnya, kontainer 20 kaki umumnya dibatasi di kisaran 24 ton, sedangkan kontainer 40 kaki maksimal sekitar 30 ton. Kalau muatan melewati angka itu, sistem pelabuhan bisa langsung menolak kontainer tersebut untuk dikapalkan.

Selain alasan keamanan, pembatasan ini juga berkaitan dengan efisiensi transportasi dan aturan internasional seperti SOLAS (Safety of Life at Sea). Tujuannya sederhana: menjaga stabilitas kapal dan mencegah kerusakan selama pengiriman.

Overweight Container

Dampak Overweight Container terhadap Bisnis

Beban berlebih bukan cuma urusan teknis, tapi juga bisa berdampak langsung ke operasional dan finansial bisnis kamu.

  1. Biaya tambahan tak terduga
    Pelabuhan atau operator bisa mengenakan denda overweight surcharge. Jumlahnya bisa mencapai ratusan dolar per kontainer, tergantung seberapa parah kelebihan beratnya.
  2. Pengiriman tertunda atau gagal berangkat
    Kalau berat melebihi batas, kapal bisa menolak muatan atau menunda keberangkatan. Akibatnya, jadwal distribusi dan kontrak dengan pelanggan ikut terganggu.
  3. Kerusakan kontainer dan risiko keselamatan
    Overload bikin struktur kontainer cepat rusak, bahkan bisa menimbulkan kecelakaan saat proses loading dan unloading. Dalam skala besar, ini bisa jadi masalah serius bagi keselamatan kerja.
  4. Reputasi bisnis terganggu
    Bayangin kalau pelanggan kamu harus menunggu kiriman karena masalah berat kontainer, kepercayaan bisa turun, dan kerja sama jangka panjang bisa ikut goyah.

Kalau kamu sedang berusaha menjaga rantai pasok tetap lancar, perhitungan berat yang akurat wajib jadi prioritas.

Bagaimana Cara Menghindari Overweight Container?

Solusinya bukan sekadar “kurangi berat barang”, tapi mulai dari manajemen logistik yang rapi dan terukur.

  1. Hitung berat total dengan cermat
    Pastikan semua muatan sudah ditimbang sebelum proses stuffing. Jangan hanya mengandalkan estimasi dari vendor atau dokumen supplier.
  2. Gunakan layanan logistik terpercaya
    Mitralogistics punya sistem manajemen pengiriman yang memastikan setiap kontainer sesuai standar berat maksimal. Tim operasional kami juga bantu melakukan pengecekan sebelum barang dikirim ke pelabuhan. Kalau kamu butuh bantuan menghitung berat dan perencanaan pengiriman laut, tim Mitralogistics siap bantu dari awal sampai barang tiba di tujuan.
  3. Gunakan moda transportasi kombinasi (multimoda)
    Untuk barang berat dalam jumlah besar, strategi distribusi bisa dipecah sebagian lewat laut, sebagian lewat darat. Pendekatan ini lebih efisien dan bisa menekan risiko kelebihan beban.
    (Pelajari lebih lanjut tentang layanan distribusi logistik Mitralogistics).
  4. Buat sistem pencatatan digital
    Banyak kasus overweight muncul karena data berat tidak tercatat dengan baik. Dengan sistem digital, semua informasi berat, jenis barang, dan kontainer bisa dilacak secara real-time.

Overweight Container

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan

Sebelum kamu kirim barang skala besar lewat laut, ada beberapa hal penting yang wajib dicek ulang:

  1. Jenis kontainer yang dipilih: Pastikan sesuai jenis muatan (dry, reefer, open top, flat rack)
  2. Berat sesuai rute: Setiap pelabuhan punya regulasi berbeda.
  3. Distribusi beban dalam kontainer: Berat tidak boleh menumpuk di satu sisi.
  4. Asuransi dan SOP pengiriman: Untuk melindungi bisnis dari risiko kerusakan dan klaim.

Dengan perencanaan yang tepat, kamu bukan cuma menghindari masalah overweight, tapi juga meningkatkan efisiensi biaya dan waktu pengiriman.

Selain itu, strategi logistik yang baik juga bisa bantu bisnis kamu tumbuh lebih cepat. Coba baca juga artikel Strategi Logistik untuk Bisnis biar dapat gambaran lengkap soal pengelolaan rantai pasok yang efektif.

Menghindari overweight container bukan cuma soal mematuhi aturan pelabuhan, tapi tentang menjaga efisiensi, reputasi, dan keamanan bisnis kamu.

Dengan sistem pengiriman terencana dan dukungan dari penyedia logistik yang berpengalaman seperti Mitralogistics, semua proses mulai dari pengecekan berat, pemilihan kontainer, sampai pemantauan perjalanan bisa dilakukan dengan tenang dan transparan.

Sebagai langkah lanjutan, kamu bisa download Panduan Pengiriman Laut dari Mitralogistics untuk tahu standar perhitungan berat, jenis kontainer, hingga tips packing aman. Panduan ini bisa jadi acuan sebelum kirim barang besar dalam jumlah banyak.

Kalau kamu ingin konsultasi soal pengiriman barang berat via laut, jangan ragu hubungi tim kami.
Mitralogistics siap bantu dari perencanaan sampai pengiriman tuntas tanpa drama.

 

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote 0

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

Made with in Indonesia

Mitralogistics is registered Trademark of PT Naira Mitralogistik Indonesia

Copyright 2024 Mitralogistics